malam itu malam buatan. cahaya artifisial menyengat seperti ujung suntik belalai nyamuk di ujung kulit. siramannya kasar, seiring sound sistem yang juga kasar penuh distorsi tanpa dimensi...
aku dan veronica memutus keluar. pass band udah bikin statement yang anti kemanusiaan. vokalis dengan gaya rambut kampungan itu teriak norak anti homo-banci dalam balutan sikap yang sebenarnya sangat banci, "nggak ada banci kan di sini malam iniiii?"
what the helll!! mending ke neraka deh gue daripada terus nginjak tanah penuh kebencian pada sesama seperti itu.
kami memutus keluar. dan tanah berlumpur penuh air itu seolah sengaja menghalangi. ya begitulah..., sebagaimana selalu yang tersebut dalam kisah cerita kanak, jalan untuk sampai pada fairy tale yang sesungguhnya tak pernah semulus jalan aspal di up town city. dan di stage tengah itulah rupanya 'living things' sedang bergerak...
Oh my god!
pertama jaket hitamnya.
Kedua performance mereka.
Ketiga, lirik pada lagu yang dibawakannya.
ke-empat, cara mereka menjiwai musiknya.
kelima.. cara mereka membawakan lagu dan diri mereka di panggung.
aku melihat dewa...
mereka menyanyikan lagu2 anti perang, sinisme terhadap bush, beberapa lirik seperti mercedes marxist yang meski saat itu belum begitu tahu apa maksudnya, tapi sudah paham di dalam pikiran kemana arah tujunya.
"anak-anak manakah ini?
siapa mahluk hidup si 'Living Things' ini?"
dan karena si pembetot basis itu cukup misterius, saya terpesona padanya - yang belakangan baru tahu kalau namanya adalah EVE, eve berlin..
lagian kalau suka sama vokalis, rasanya terlalu cliche. semua orang pasti lazimnya begitu. selain dari itu, biar bisa bagi-bagi jatah pula sama vero. aku yang eve, vero yang vokalis.
tapi begitu sampai rumah dan langsung search internet... rasanya pengen jerit waktu ayu bilang kalau si eve adalah slingkuhannya kate moss, model asal inggris yang cakep banget itu. hehe.. tapi itu masih belum seberapa... saat browsingterus berlanjut dan yang terihat dalam tiap interview adalah selalu si frontman Lillian dengan segala pameran kalimatnya yang provokatif dan profan, salahkah bila saya juga jatuh cinta pada Lillian? selain namanya yang bagus dan saya suka tiap kali menyebutkannya, Lillian adalah penggerak yang meniupkan wacana bemusik pada jiwa dari band mereka...
huhuhuhu...
malampun meleleh dan sejak saat itu saya jatuh cinta..
adapun hari ini, setelah tahu kalau Lillian yang kemarin baru aja bikin scoring untuk film "The Runaway", ternyata telah menikah dan yang dinikahinya adalah bukan perempuan sembarangan, tapi seorang yang semi-god, yang terjadi adalah saya makin cinta aja ama dia.
anda adalah pasangan anda, rite?
pilihan Lillian pada Floria Sigismondi menurut saya adalah pilihan dengen selera elegan. Floria adalah sutradara sejumlah video klip keren termasuk video klip marylin manson, rolling stone dll - tinggal browsing di googel aja lah! tipe sutradara cewek yang kalau bikin sesuatu, kayaknya nggak bakal sudi dan nggak bakal mau kalau harus nanggung... fotographer, fashion stylish, sutradara dan ... wah banyak lah pokoknya.
Lillian dan Foria.. ternyata mereka udah nikah sejak tahun entah kapan, hanya saja yang jelas, pada 2004, floria yang kelahiran tahun 1965, untuk pertamakalinya melahirkan seorang putri cantik, Tosca, dari si rock star muda Lillian.
beda umur 20 atau 25 tahun?
kayaknya bukan masalah buat Lillian dan Floria.
dan setelah tahu fakta ini, apalah yang lagi-lagi terjadi kalau tidak makin klepek-klepek lah saya sama Lillian ini... kayaknya keren aja, anak lelaki yang memilih perempuan-perempuan hebat. dan tentu saja, yang lebih keren adalah perempuannya, karena berani mengambil resiko untuk memberontak pada jeratan ikatan sosial yang kadang mewujud dalam hukuman yang lebih mengerikan dari pidana dan perdata: jugdmen moral dan etika.
"mau dapat apa kamu dari anak muda?"
"nggak salah tuh, ngambil laki dari anak kayak gitu?"
apa salahnya dengan mengambil anak lelaki dan bukan pria untuk jadi pasangan hidup? dunia sudah berubah... marilah dengan lapang dada kita menerimanya. bukankah begitu Lillian Berlin?
so vero,
mari kita berbagi gebetan imajiner yak?
:))
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment