Wednesday 2 March 2011

Ayam-Ayam Kanibal :D

Oh guys, kau tahu?
Aku sedang membaca THE ACCIDENTAL BILLIONARES.
Ben Mezrich yang menulisnya.
Buku itulah yang diadaptasi Aaron Sorkin untuk film yang disutradarai David Fincher yang kemarin dapet 7 nominasi untuk Oscar.

Yup, sob!
You are rite!
Ini buku yang diadaptasi untuk film SOCIAL NETWORK






Belum begitu banyak yang kubaca. Baru beli semalam dan baru sempat membacanya tadi pagi start jam 9.19 am. Dan sejauh bacaanku sampai pukul 10.27 ini, aku baru sampai pada halaman 57, bab 4, bagian tentang: AYAM-AYAM KANIBAL.

Ahahaha!
aku paling suka bagian ini.




Eduardo Saverin, sahabat Mark Zuckerberg telah lolos seleksi tahap tiga perekrutan untuk menjadi anggota Final Club Phoenix. Sebagai bagian dari inisiasi, selama 5 hari club mengharuskan anggotanya untuk membawa ayam. Kemana-mana, dalam tiap desah nafas kehidupannya! Selama 5 hari penuh, pekerjaan dan misinya adalah hanya untuk menjaga si ayam supaya survive: tetap hidup.

Selama beberapa hari pertama, semuanya berjalan baik-baik saja. Ayam itu kelihatan senang dan tak seorang pengajar pun menyadari hal itu. Eduardo menghindari seminar-seminar kecil dengan alasan sakit flu. Ruang makan dan asrama bukan masalah baginya. Hampir semua mahasiswa lain sudah mengetahui soal inisiasi Final Club. Jadi, tidak ada yang mempersulitnya. Beberapa pegawai yang ditemui Eduardo sehari-hari juga tidak memerdulikan hal itu. Bergabung dengan Final Club adalah urusan serius dan semua orang tahu itu. Tapi, pada dua hari terakhir hari inisiasinya, semuany menjadi lebih rumit.

Empat puluh delapan jam terakhir, semuanya jadi kacau. Eduardo membawa ayamnya kembali ke kamar asramanya di Elliot House setelah melewati hari yang panjang dengan berpindah dari satu kelas ke kelas lain. Ternyata, tak jauh dari aula dekat kamar Eduardo, ada 2 orang anak anggota Club Porscellian. Eduardo pernah bertemu mereka beberapa kali, tapi karena mereka tak pernah berada di kelas yang sama, mereka tak pernah slaing kenal.

Eduardo tak pernah berpikir apa-apa ketika kedua anak itu melihatnya bersama seekor ayam. Ia juga tak menyembunyikan hal itu saat makan malam. Ia memutuskan untuk memberi makan ayam itu dengan beberapa potong ayam goreng yang dibawanya diam-diam dari ruang makan.

Tak sampai dua puluh empat jam kemudian, ketika Harvard Crimson (koran mahasiswa Harvard) memuat berita yang menghebohkan, saat itulah Eduardo menyadari apa yang terjadi.

Sore itu, setelah menyaksikan Eduardo memberi makan ayamnya dengan ayam, anggota Club Porcellian itu menulis email kepada kelompok pembela hak-hak binatang yang bernama United Poultry Concern. Email itu, dengan memakai alamat email friendoftheporc@hotmail.com, menuduh phoenix memerintahkan anggota barunya untuk menyiksa dan membunuh ayam hidup sebagai bagian dari inisiasinya. United Poultry Concern langsung saja menghubungi dewan pengurus Harvard hingga ke tingkat Rektor Larry Summers. Sebuah tim penyelidikan dibentuk dan Phoenix akan mempertahankan diri terhadap tuduhan akan penyiksaan binatang, termasuk melakukan pemaksaan tindakan kanibalisme terhadap unggas yangtak berdaya!

Ahahahaha!

Pada bagian inilah aku tertawa keras-keras, sob! Giling! Bukan hanya Eduardo, tapi aku juga mengakui kalau pada akhirnya, itu adalah guyonan anak Porc yang lumayan bermutu! Iya nggak siyh? Ahahahaha.

Oh My!
C’ on….!


Bagaimana bisa seseorang tahu apa yang dimakan ayam? Ayam itu tidak datang disertai sebuah buku petunjuk! Lagipula, kata Ben Mezrich – sang penulis, apa yang dipahami orang yahudi macam Eduardo tentang ayam, selain kenyataan bahwa mereka bisa dijadikan sup yang enak?

Ahahahaha!
HOW I LUV READING THIS PART OF “THE ACCIDENTAL BILLIONARES” BOOK!







Ps:
foto-foto ini dibikin sebangunnya aku dari kasur tempat aku baca bukunya Ben Mezrich.

and you know whta?
sehabis molor, adalah waktu membaca yang paling nikmat!

:D

No comments:

Post a Comment