Sunday, 23 January 2011

Ramen Girl



Ramen girl adalah film yang dibintangi Brittany Murphy almarhum. Film cheesy tapi oke juga kok kalau mau menyimak hal2 sederhana. Tentang cewek amerika yang terbang ke jepang dan menganggap itu adalah terobosan terhebat dalam hidupnya, yakni: ketika ia menjalani sesuatu yang ia pikir itu adalah breaktrouhg dan hal terhebat yang dilakukannnya sepanjang hidupnya - meninggalkan semua kehidupan di amerika untuk terbang dan tinggal bersama kekasihnya yang bekerja di Tokyo Jepang.

Tapi yang terjadi, sang kekasih yang nggak siap berada dekat selalu setiap hari dengan ceweknya, malah tak mengkomunikasikan ketaknyamanannya tersebut dan memilih menghindar. Ia pergi ke tempat lain dari Tokyo tepat seminggu setelah si Brittany datang dengan alasan ada kerjaan dan begitulah karakternya.

“kau tahu, aku yang kau kenal kan memang begini.” Ucapnya pada ceweknya. “selalu pergi-pergi dan tak mengikuti impulse alam. Aku cuma follower kehidupan,”
“akankah kau pulang dalam dua minggu?’ Tanya si cewek. Si cowok diam
“sebulan?”
“aku harap. Tapi aku sesungguhnya belum tahu. Kau baik-baik ya..” si cowok mengecup kening si cewek. Dan si cewek bilang “iya”, tapi dari scene dalam film itu kita tahu kalau si cewek tak baik-baik saja.


Dengan masih mengenakan handuk dan badan yang masih basah, ia terus mengikuti cowoknya sampai lantai loby apartemen dan dijemput taksi. Meninggalkan si cewek pergi.

Dalam penungguan, ketakpastian, juga kesepiannya, tiap malam… si cewek kerap duduk2 di balkon apartemennya. Dari sana ada pemandangan yang tak pernah berubah: toko mie ramen. Selalu menyala dalam kehangatan lampu berlampion meski hujan atau musim salju. Meski berangin dan banyak hati orang di Tokyo yang kacau. Mie ramen itu tetap hangat dan seolah bisa mengembalikan suasana riang setelah hati-hati yang lelah bekerja seharian.

Ke sana lah gadis ramen kita menuju. Menangis dan curhat dalam bahasa inggris, sementara sang pemilik took mie nggak paham sama sekali isi curhatannya. Menyantap semangkuk ramen, ternyata menghasilkan sentuhan yang pelan-pelan membuat hangat perut, badan, hati dan jiwa si gadis ramen kita….

Beberapa quote yang kusuka dari film ini:

# Ku seperti semesta dan kau mendiaminya di sana. Di setiap jengkalnya…
# Beautiful dan insane, itu tipis bedanya *oh my ramen girl!
# Kamu masak dengan kepalamu. Dan kepalamu begitu penuh. Penuh dengan keriuhan. Seakan semua orang yang kau kenal berada di sana dalam satu bar. Bar di kepalamu. Kamu harus memasak dari tempat yang lebih tenang, sunyi, lesap. Tempat yang berada jauh di dalam dirimu. *Tapi bagaimana?

# Setiap apapun yang kau masak, disajikan bagi penyantapnya. Makanan yang kau sajikan, itu akan menjadi bagian dari mereka. Di dalamnya ada ruh mu. Itu inggredient terpenting. Itulah alasan kenapa masakanmu harus merupakan ekspresi cinta termurnimu. Itu adalah karuniamu…

# Tapi aku tak tahu apapun tentang cinta. Setiap aku merasakannya, cinta itu pergi. Ia hilang. Enyah. Pergi. Dan yang tersisa serta tertinggal padaku cuma sepetak kesedihan . Jutaan puzzle kesedihan

# Bila begitu, mulailah dengan meletakkan airmata dalam kaldu sup masakanmu…

# Lalu orang-orang yang menyantap ramen bikinan si cewek itu mulai menangis. Ada yang merindukan kekasih dan berjanji akan mencarinya karena nggak mau hidup sendiri. Ada yang ingin pulang dan menangis karena kangen kampung halaman. Ada yang tersedu mengingat kucingnya yang mati. Ada yang menangis mengingat betapa tulusnya suaminya mencintai ia dan keluarganya setiap hari. Sore ketika si cewek meletakkan airmata pada kaldu sup mie ramen di toko tersebut, toko ramen itu jadi riuh oleh tangisan. Bermacam rasa tangis…


No comments:

Post a Comment